
BPBJ NEWS – Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) memperkenalkan program GAPAI Katalog V6
(Gerakan Akselerasi Pengadaan Pangan Inovatif melalui e-Katalog Versi 6).
Program ini menjadi inisiatif akselerasi transformasi digital yang mendukung
industri pangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Kepala LKPP Sarah
Sadiqa menekankan pentingnya inovasi dalam pengadaan barang dan jasa
pemerintah. Menurutnya, inovasi harus terus dilakukan agar sistem pengadaan
menjadi lebih adaptif, efektif, dan efisien, sekaligus mendukung program
prioritas nasional secara cepat, tepat, transparan, dan akuntabel.
Pernyataan ini
disampaikan dalam diskusi antara LKPP dan Mbizmarket di kantor LKPP, di Jakarta
pada Selasa (30/09/2025). Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kepala LKPP Sarah
Sadiqa, Deputi Transformasi Pengadaan Digital LKPP Patria Susantosa, Sekretaris
Utama LKPP RI Iwan Herniwan, Kabag Tata Usaha LKPP Dewi Sadtyaji, Analis
Kebijakan Madya LKPP Devi Yanurida, serta jajaran manajemen Mbizmarket.
Menurut Patria Susantosa,
GAPAI Katalog V6 merupakan inovasi penting untuk meningkatkan kinerja pengadaan
nasional.
“Kami optimis, pertama,
dalam jangka pendek hingga Oktober, pengembangan e-Katalog V6 akan
terakselerasi dan terintegrasi dengan sistem pembayaran, sehingga Katalog V5
bisa ditutup sepenuhnya. Kedua, hal ini menunjukkan bahwa pengadaan memiliki
peran strategis dalam mendukung prioritas pemerintah, khususnya di ekosistem
industri pangan,” paparnya.
Industri pangan memegang posisi sangat
strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Sebagai sektor yang menyentuh
seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari petani, nelayan, pelaku UMKM, hingga
konsumen rumah tangga. Industri pangan bukan hanya penopang kebutuhan dasar,
tetapi juga menjadi mesin pertumbuhan. Sektor ini mampu mendorong penciptaan lapangan kerja, meningkatkan daya
saing, dan membantu pengentasan kemiskinan.
Berdasarkan data BPS,
nilai industri pangan terus meningkat dari tahun ke tahun, mencapai Rp 981
triliun pada 2024. Kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
nasional juga signifikan, yaitu 38% dari industri pengolahan nonmigas atau sekitar
6,61% dari PDB nasional yang mencapai Rp16,97 kuadriliun. Dengan demikian, pengembangan sektor pangan menjadi
prioritas strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Digitalisasi pengadaan barang dan jasa
pemerintah dari hulu ke hilir dalam ekosistem industri pangan sangat membantu
percepatan, ketepatan, dan transparansi pengadaan. Mulai dari rantai pasok, Katalog V6 mempercepat dan
memastikan akuntabilitas pengadaan pupuk, benih, pestisida, alat mesin
pertanian, ternak, hingga program cetak sawah.
Di hilir, produk pangan
hasil UMKM juga bisa terserap oleh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah
melalui pengadaan barang dan jasa berbasis APBN/APBD. Pada 2025, nilai belanja
pengadaan sektor pangan tercatat Rp 54 triliun, namun baru terserap sekitar Rp
15 triliun atau 27% dari total anggaran.
Tanpa inovasi pengadaan
seperti yang didorong oleh GAPAI Katalog V6, pelaksanaan pengadaan dalam sisa
tahun anggaran 2025 akan sangat sulit dilakukan. Program ini akan mempercepat
perubahan kebijakan Katalog Elektronik pasca Perpres 46/2025, memperkuat platform
Katalog V6, infrastruktur digital, adopsi teknologi, serta konsolidasi sektor
pangan.
Salah satu target utama
adalah memperluas transaksi sektor pangan melalui Katalog V6 sekaligus
meningkatkan jumlah pelaku usaha, khususnya UMKM, di sektor ini. Untuk mencapai
hal tersebut, LKPP RI melibatkan lokapasar mitra sebagai bagian integral Katalog
V6. Lokapasar berperan strategis dalam mempercepat partisipasi UMKM dan melatih
mereka untuk berpartisipasi dalam belanja pemerintah berbasis katalog
elektronik.
Salah satu lokapasar
mitra LKPP dengan jaringan nasional terbesar, Mbizmarket, telah melibatkan
lebih dari 50 ribu UMKM dan menayangkan produk serta jasa mereka yang dapat
diakses untuk mendukung pengadaan barang dan jasa di seluruh Indonesia. Dari
data transaksi, 56% belanja melalui lokapasar adalah produk makanan dan minuman
hasil industri pangan. Selain itu, lokapasar juga menyediakan kategori
pertanian, termasuk pupuk, benih, pestisida, alat pertanian, dan peternakan.
Kolaborasi dan integrasi ini menjadi hal penting yang harus terus diperkuat.