Foto saat Pelaksanaan NGOPI bertema Sharing Semangat Berinovasi, Senin (03/11/2025).
BPBJ NEWS – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Maluku
Utara (Disarpus Malut) berkomitmen mendorong semangat berbagi pengetahun kepada
ASN dengan menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang pengetahuan dan
disiplin ilmu, selain narasumber dari internal. Semangat berbagi pengetahuan
ini dikemas dalam satu inovasi yang diberi titel ”NGOPI” yang merupakan akronim
dari Ngobrol Peningkatan Pengetahuan dan Kinerja ASN.
NGOPI yang digelar hari ini, Senin (03/11/2025) bertempat di meeting
room Disarpus Malut menghadirkan narasumber dari Biro Pengadaan Barang/Jasa
Setda Provinsi Maluku Utara (BPBJ Malut) yang merupakan Organisasi Perangkat
Daerah/Unit Kerja Sangat Inovatif Tahun 2024.
Kepala Disarpus Malut, Mulyadi Tutupoho, S.Ag.,M.Hum dalam sambutannya
pada kegiatan ini mengungkapkan bahwa NGOPI dilakukan setiap hari kerja dan
sebelum memulai kerja di masing-masing bidang. NGOPI dilaksanakan saat masuk
kantor paling lambat jam 09.00 sudah dimulai.
”NGOPI ini merupakan inovasi semangat berbagi pengetahuan untuk
melancarkan tugas dan fungsi di Disarpus Malut, sekaligus untuk meningkatkan
kualitas pelayanan. Insya Allah inovasi NGOPI ini akan diikutkan dalam
Innovative Government Award (IGA) Kementerian Dalam Negeri Tahun 2026
mendatang,” ungkap mantan Kepala Biro Humas Malut ini.
Mantan dosen Fakultas Hukum Universitas Khairun ini juga mengatakan
bahwa dihadirkannya narasumber dari BPBJ Malut kali ini agar dapat berbagi tips
dan semangat berinovasi.
”Kami berharap dengan diskusi hari ini akan dapat memberikan kontribusi
positif dalam rangka meningkatkan indeks Inovasi Daerah Maluku Utara tahun 2026
mendatang,” pungkasnya.
Narasumber yang dihadirkan pada kegiatan NGOPI kali ini yaitu Iksan M.
Saleh, Kepala Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa dan dihadiri
oleh ASN di lingkup Disarpus Malut.
Dalam pemaparannya mantan
Pengurus ICMI Malut ini mengatakan bahwa tujuan inovasi daerah yaitu
meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah. Sedangkan sasaran
inovasi daerah yaitu mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, dan
peningkatan daya saing daerah.
”Untuk mendukung indeks
inovasi daerah, BPBJ Malut telah mengikutkan 13 inovasi dalam ajang Innovative
Government Award (IGA) Kementerian Dalam Negeri Tahun 2025. Semoga dengan
keikutsertaan inovasi ini akan mampu mempertahankan predikat yang telah diraih tahun
sebelumnya sebagai Daerah Inovatif, namun akan lebih manis lagi jika mampu
mendongkrak Indeks Inovasi Maluku Utara menjadi Daerah Sangat Inovatif,” ungkap
peraih Rekor MURI ini.
Iksan juga menambahkan bahwa
inovasi hendaknya dijadikan budaya dalam birokrasi. Budaya dalam melakukan
pelayanan yang membahagiakan masyarakat.
”Salah satu rekomendasi
penelitian disertasi saya kepada Pemerintah Daerah agar program inovasi perlu
dijadikan sebagai salah satu Key Performance Indicators organisasi pemerintah,
sehingga setiap OPD minimal memiliki 3 inovasi yang dihasilkan oleh setiap
bidang. Jadi pimpinan OPD wajib menandatangani Perjajian Kinerja dengan Kepala
Daerah di awal tahun, dimana salah satunya memuat OPD wajib memiliki minimal 3
inovasi untuk setiap OPD sesuai dengan jumlah pejabat eselon 3. Jika ini
diimplementasikan, maka ke depan Maluku Utara akan menjadi Lumbung Inovasi,”
tambahnya.
Iksan juga menambahkan bahwa
saat ini Pemerintah Provinsi Maluku Utara sementara melaksanakan Pelatihan
Kepemimpinan Administrator (PKA) Tahun 2025. Ada baiknya jika harus ada
komitmen dari Peserta PKA untuk mengikutkan Proyek Perubahan yang
diimplementasikan pada IGA tahun depan.
”Jika ini dilakukan oleh
Peserta PKA yang disponsori oleh Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM)
Malut berkolaborasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
(Balitbangda) Malut, maka akan menyumbangkan sekitar 40 inovasi yang akan
diikutkan dalam IGA tahun depan,” ungkapnya.
Iksan juga mengungkapkan
bahwa inovasi butuh kolaborasi, apalagi di tengah situasi efisiensi anggaran
seperti ini.
”Efisiensi anggaran mungkin
terdengar sebagai tantangan besar, namun ini justru bisa jadi momentum bagi ASN
Disarpus Malut khususnya dan ASN Pemprov Malut pada umumnya agar lebih kreatif
dan inovatif dalam bekerja. Efisiensi hendaknya tidak menjadi alasan untuk
menurunkan kualitas pelayanan, melainkan menjadi tantangan dan kesempatan untuk
menemukan cara kerja yang lebih baik,” pungkas Sekretaris Ikatan Ahli Pengadaan
Malut ini.
Sementara, Kepala Bidang
Perpustakaan Disarpus Malut, Hasan Ahmad, SE., M.Si ditemui usai kegiatan NGOPI
mengatakan bahwa tahun 2025 ini Disarpus Malut telah mengikutkan 2 inovasi ke
dalam IGA Kemendagri, yaitu inovasi "Maniso Baca" dan "Peninsula
Sibua Literasi".
”Semoga dengan adanya
diskusi NGOPI hari ini bertema Sharing Semangat Berinovasi, akan lebih
mendorong kami untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pelayanan
publik yang lebih baik, sehingga dapat berkontribusi pada IGA Tahun 2026
mendatang,” pungkas alumni Magister Manajemen Unkhair ini.